Selasa, 25 November 2008

Kecanduan Internet Dapat Menggangu Jiwa

Kecanduan narkoba atau minuman keras jelas harus diwaspadai . Tapi tidak banyak yang tahu bahwa kecanduan internet ternyata juga harus diwaspadai. Dr Jerald Block dari American Journal of Psychiatry baru-baru ini menulis bahwa para pecandu internet memenuhi kriteria untuk dianggap memiliki gangguan kejiwaan.

Menurut Jerald, kecanduan internet memiliki cakupan tiga hal: kecanduan judi, kecanduan pornografi, dan kecanduan komunikasi lewat teks atau chatting. Jenis kecanduan ini memiliki 4 komponen, yaitu kecanduan, penarikan diri, toleransi pada teknologi, dan adanya efek samping.

Para pecandu internet ini memiliki toleransi pada teknologi yang membuat mereka ingin selalu memiliki teknologi terbaru baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras. Sedangkan sebagai efek samping, para pecandu ini akan terasing secara sosial dan mengalami tingkat kepenatan yang tinggi akibat duduk di depan komputer yang terlalu lama.



"DISCOMGOOGOLATION, PENYAKIT KECANDUAN INTERNET"

Berdasarkan studi yang dilakukan terus menerus, kini psikolog mengungkapkan sebuah penyakit baru terkait dengan perilaku kecanduan internet. Menurut studi, para penderita terindikasi ketergantungan internet ini menyandang 'penyakit' baru dengan istilah 'Discomgoogolation'.

Istilah ini didefinisikan sebagai perasaan stress dan kegelisahan saat tak bisa segera terhubung dengan akses informasi cepat.
Discomgoogolation sendiri merupakan gabungan dari Discombobulate yang artinya frustasi atau bingung. Sementara kata 'googolation' konon diambil dari istilah googling atau mencari informasi lewat mesin pencari Google.

Kemudahan yang ditawarkan dunia broadband telah menciptakan budaya baru yaitu jawaban instan (melalui mesin cari di internet). Sebuah galaksi informasi yang hanya perlu satu kali klik, dan membuat manusia sangat tergantung.

Efek fisik yang ditimbulkan dari Discomgoogolation ini juga tak main-main. Cukup mengejutkan melihat efek stress yang dibawa penyakit ini aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet.



"Kecanduan Internet Ganggu Kesehatan dan Rumah Tangga"


Secara tidak sadar, sebagian orang menganggap internet sebagai kebutuhan primer bagi hidupnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang termasuk kedalam golongan addict atau kecanduan.

Walau kecanduan disini belum bisa didefinisikan sebagai 'penyakit', namun menurut Dr. Diane M. Wieland dari Perspectives in Psychiatric Care, kecanduan Internet dapat berdampak buruk terhadap kehidupan si pecandu.

Selama ini Wieland telah menangani beberapa pasien yang digolongkan sebagai mereka yang kecanduan Internet. "Bila dilihat dari rata-ratanya, saya pikir 5 hingga 10 persen dari keseluruhan pengguna Internet pernah mengalami kecanduan Internet," paparnya.
Menghabiskan waktu yang terlalu lama dan ke'gilaan' terhadap Internet dianggap Wieland dapat merusak hubungan seseorang dengan lingkungan keluarganya, terlebih bagi mereka yang sudah menikah. "Obsesi dan menghabiskan waktu didepan komputer dapat memberikan keretakan dalam kehidupan nyata dan bisa mengarah ke perceraian," jelas Dr. Wieland.

Hal tersebut dipaparkan Wieland menurut pengalamannya menangani mereka yang memiliki perilaku menyimpang dan merusak rumah tangganya. "Kontak di cyberspace dapat mengakibatkan gangguan bagi hubungan seseorang, misalnya dengan melakukan hubungan virtual yang mampu dijajaki hingga hubungan seks virtual (cybersex,-red)," jelas Wieland.

Kecanduan internet juga dapat mengakibatkan seseorang menunjukkan perilaku 'menagih' yang disebut dengan 'cyber shakes'. Hal itu ditunjukkan dengan keresahan yang berlebihan dikala offline dan melakukan gerakan jemari yang terlihat seperti mengetik keyboard, walaupun saat tidak didepan komputer.

Selain itu, kecanduan internet juga dianggap tidak baik bagi kehidupan sosial seseorang. Pasalnya, kecanduan Internet dapat menurunkan aktifitas sehari-hari dan menyebabkan seseorang jauh dari interaksi sosial didunia luar.