Kamis, 28 Januari 2010

JOB LETTER

Sawo Kecik 1 No.68
South Jakarta 12840

13 December 2009

Mr. Tsukasa Kadoya
HRD Department
Daishocker Indonesia.inc
Bandung
West Java
40000

Dear Mr. Tsukasa
MARKETING MANAGER
I was Interested to see Your Advertisement in today’s Kompas and would like to be considered for this post.
I am was graduated from Institute of Management Telkom Bandung, with my experience when I studied on IMTelkom, I am sure if I click with that job. Because I was Graduate from communication Management major. This major include how to communicate to other, managing communication, business Managing, as well as Marketing Manager.
Your company really interest me, I like working on automotive industries such as your industry. I’ll show my managing abilities and make your company moving forward.
A copy of my Curriculum Vitae is enclosed with copies of pervious testimonial.
I hope to hear from you soon and to be given the opportunity to present my self at an interview.

Yours Sincerely

PRADIPTA CAESAR A

Pradipta Caesar Adisurya
Encs

CURRICULUM VITAE



Personal Details

Full Name : Pradipta Caesar Adisurya

Sex : Male

Place, Date of Birth : Jakarta, 15 December 1990

Nationality : Indonesia

Marital Status : Single

` Height, Weight : 168,5cm, 60kg

Health : Good

Religion : Moslem

Address : Sawo Kecik 1 No.68,Bukit Duri,Tebet

South Jakarta 12840

Phone : (021)8298554

Mobile : 085695506886

Email :orenopradipta@yahoo.com & pcadisurya@gmail.com

Education Background

1994 – 1996 : TK YWKA I, Jakarta

1996 – 2002 : 09 Elementary School, Jakarta

2002 – 2005 : 33 Junior High, Jakarta

2005 – 2008 : Dewi Sartika Senior High, Jakarta

2008 – Now : Institute of Management Telkom, Bandung

Course & Education

2004 – 2005 : Primagama Study Learning (Junior High level) Jakarta

2006 – 2007 : Primagama Study Learning (Senior High level) Jakarta

2007 – 2008 : Quantum Study Learning (Senior High level) Jakarta

Qualification

- Little group managing

- Event Organizer (E.O)

- Computer Literate (MS Word, MS Excel, MS Power Point)

- Internet Literate

- Sport literate

- Art literate

- 140 wpm Shorthand

- Communication Skill

- English Language

- Design Interior

Working Experience

Aug 2009 – Now : Chief Division of Otaku Houkiboshi IM Telkom

Apr 2009 – Jun 2009 : Member of KPR PEMIRA IM Telkom

Nov 2008 - Feb 2009 : Marketing Division Menber of Antilove Festival,Houkiboshi IM Telkom

Interests

Music, English, Japan, Sport (Football, Jogging, American Football), Video Game, Movie, Reading, Drawing Etc

Minggu, 22 November 2009

TREN PENGGUNAAN INTERNET MASYARAKAT BANDUNG


Internet telah menjadi sebuah fenomena sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia dewasa ini.Hal ini diakibatkan berbagai macam efek yang dihasilkan baik itu positif maupun negatif,mulai dari dapat membantu manusia berkomunikasi,membantu menghasilkan uang hingga merubah keseimbangan hidup bagi penggunanya.Bisa dikatakan bahwa penggunaan internet dewasa ini diibaratkan menjadi sebuah tren dimana semua orang menyukai dan menggunakanya.Dan tidak dapat dielakkan lagi,Bandung yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan kota yang penuh inovasi dalam teknologi,merasakan tren dari penggunaan sarana komunikasi tanpa batas ini.

Hal tersebut dapat dilihat dari mulai banyaknya pengakses internet di kota Bandung.Jumlah pengguna internet yang mewabah ke berbagai kalangan dari anak-anak sekolah ,mahasiswa,pekerja kantoran hingga ibu rumah tangga..Juga dari obrolan-obrolan yang sering diperbincangkan masyarakat mengenai dunia maya baik yang pro maupun kontra.Mayoritas dari mereka menggunakan internet untuk penggunaan email,menggunakan situs-situs jejaring sosial (Facebook,Friendster dll.) dan bermain game online. Seperti mode pakaian hingga jenis musik yang dengan mudahnya mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti dan menirukannya,penggunaan internet pun demikian.Sangat jarang masyarakat di Bandung yang tidak mengetahui hal-hal seperti Facebook,email atau jenis-jenis game online.Mereka mengetahui penggunaan internet dan semua fitur-fiturnya melalui informasi yang didapat dari lingkungan pergaulan mereka,yang lebih dulu menjadi pengguna internet.Didukung dengan kemudahan dalam “memasuki dunia”yang satu ini di Bandung, seperti dengan menjamurnya bisnis warnet di pemukiman masyarakat,dan tersedianya tempat-tempat yang memudahkan mengakses internet(zona Wi-fi).Belum ditambah dengan gadget-gadget yang dapat membantu kita memasuki “gerbang” ke dunia maya (handphone maupun modem).

Berbagai keuntungan dan kesenangan dapat kita peroleh dalam penggunaan internet pada masyarakat.Seperti,dapat dengan mudah membantu mencari informasi yang ingin diketahui dengan mengetikkan kata pada mesin pencari(search engine).Memudahkan berkirim surat dengan cepat melalui bantuan email.Memungkinkan berkomuniaksi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus dengan chatting room.Dapat memungkinkan kita “bertemu” teman lama yang sudah lama tidak dijumpai melalui situs-situs jejaring sosial.Hingga bermain game dalam waktu bersamaan dengan teman-teman ataupun orang-orang yang jaraknya berjauhan dengan kita.

Tetapi,dari banyaknya keuntungan dan kesenangan dalam penggunaan internet,terdapat hal-hal negatif yang dapat merusak kesehatan dan mental bagi penggunanya bila digunakan secara tidak bertanggung jawab.Banyak masyarakat yang menjadi kecanduan internet.Seperti yang telah terjadi di berbagai warnet di Bandung,banyak anak sekolah yang bolos sekolah hanya untuk bermain game online.Mereka betah berlama-lama di depan computer hingga melupakan kewajiban mereka untuk belajar bahkan mandi hanya demi bermain game.Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai internet adalah mereka dapat menemukan hal baru dan kenyamanan.Atau munculnya “tren membuka Facebook” di tengah jam pelajaran,jam kantor bahkan di waktu senggang seperti yang terjadi pada anak-anak sekolah,mahasiswa dan pegawai kantoran di Bandung,hanya untuk meng-update status,membalas pesan yang masuk atau mengomentari status teman-teman mereka.Padahal mereka melakukan hal-hal tersebut di waktu yang seharusnya mereka pergunakan untuk memenuhi kewajiban mereka dan waktu mereka untuk istirahat atau berkumpul bersama teman dan keluarga.Mereka menjadi melupakan dunia nyata mereka dengan beralih hidup dalam dunia maya.Mereka enggan melakukan aktifitas dalam keseharian mereka karena “kewajiban” mereka untuk ber internet ria.Mereka melakukan hal tersebut,mungkin karena mendapatkan sesuatu yang mereka dapatkan di dunia maya tetapi tidak mereka dapatkan di dunia nyata.Mereka bisa menjadi seseorang yang mereka inginkan di dunia maya.Hal yang seharusnya mereka lakukan di dunia nyata tempat mereka hidup.Bahkan mereka dapat menjadi seseorang yang pemalas atau mengalami gangguan kelambatan.(seperti efek orang yang kurang memiliki waktu tidur yang cukup)

Dalam penggunaan internet,sebaiknya kita membatasi dan mengatur waktu untuk menjelajahi dunia maya tersebut.Banyak cara membuat kita lepas dari pengaruh berlebihan pada dunia maya,seperti banyak bergaul bersama teman dan keluarga atau melakukan kesibukan atau aktifitas yang berguna bagi diri kita baik sekarang atau untuk masa nantinya.Khususnya bagi masyarakat Bandung yang telah maupun sedang akan mengikuti tren penggunaan internet,kendalikanlah diri dan keinginan kalian dalam penggunaan internet.Jangan sampai aktifitas dan kewajiban di dunia nyata dikalahkan oleh aktifitas dan “kewajiban”kalian dalam mengarungi dunia maya.Jadikanlah diri kalian berguna bagi masyarakat sekitar dan kota Bandung nantinya.Jadi,JANGAN KORBANKAN DUNIA NYATA KALIAN DEMI DUNIA MAYA.

Jumat, 29 Mei 2009

Against Racism


GERAKAN ANTI RASISME DALAM OLAHRAGA


Dalam dunia olahraga sering kita melihat pelanggaran yang terjadi dalam prakteknya,baik itu pelanggaran teknis,regulasi atau sebagainya.Tak terkecuali hal-hal yang menyangkut rasialis,seperti yang santer belakangan ini sangat digalakkan kembali oleh pihak-pihak berwenang dalam dunia olahraga menyangkut beberapa kasus yang dilakukan oleh pelaku-pelaku dalam dunia olahraga.Seperti pernyataan yang dikeluarkan oleh bos F1,Bernie Ecclestone, kepada media mengenai perlakuan rasialis yang menimpa Lewis Hamilton,juara dunia F1 2008 oleh beberapa fans.Bernie mengungkapkan bahwa yang dterima Hamilton hanya lah sebuah lelucon dari fans belaka.

Hal ini mengundang kontroversi dari beberapa pihak yang menentang aksi rasialisme.Kick It Out,sebuah kelompok anti rasisme dalam olahraga memaparkan "Apa yang Bernie Ecclestone katakan sangat mengejutkan dan memalukan. Dalam posisinya di dunia F1, dan kekuasaan yang dia pegang, kata-kata yang datang darinya..sangat mengkhawatirkan dan dangkal," keluh Kick It Out di The Times yang dikutip Autosport.

Beberapa pihak lain juga mengeluhkan pernyataan bos F1 tersebut,karena rasialisme merupakan salah satu tindakan,tidak hanya di olahraga saja tetapi juga pada umumnya,yang sangat ensensial karena menyangkut hak kebebasan individu dan perlindungan individu dari tindakan diskriminasi ,ancaman dan kekerasan.

Dalam latar belakang rasisme di dunia olahraga,budaya ini telah hidup dari zaman dahulu hingga sekarang. Budaya rasis saat ini memang tidak dilakukan secara terang-terangan namun dalam setiap bidang kehidupan sebenarnya masih ada perilaku-perilaku rasialis yang ditujukan terhadap orang-orang kulit hitam. Budaya rasis yang telah lama berkembang menyebabkan timbulnya rasa tidak bersalah dalam diri pelaku rasis ketika seseorang melakukannya atau lebih parah mungkin dia tidak menyadari bahwa sebenarnya dia sedang melakukan tindakan rasialis.

Berangkat dari hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi palariggaran rasialis terhadap pemain yang berkulit hitam berdasarkan strategi pelayanan dengan peningkatan perlindungan terhadap pemain berwarna kulit hitam melalui upaya-upaya sebagai berikut : kampanye anti rasis, advokasi dan lain-lain.Faktor lain yang menyebabkan masih lestari nya perilaku rasisme selain karena faktor budaya,adalah karena masih rendahnya cara berpikir masyarakat,terutama para pelaku nya yang menurut survey kebanyakan berasal dari Eropa yang masih didukung dengan gaya hidup yang sekuler-kapitalis,dukungan penuh dari para penggemar terhadap tim atau atlet favorit.

Beberapa kampanye yang tengah digalakkan oleh para pihak-pihak yang berwenang dalam olahraga adalah Let’s Kick Racism Out of Football.Kampanye yang dilakukan oleh FIFA sebagai badab tertinggi sepakbola dunia ini memberlakukan sanksi kepada tim-tim yang melakukan tindakan rasisme dengan mengurangi tiga poin bagi para pelakunya(poin yang didapat dari kemenangan pertandingan selama kompetisi nasional) atau bisa juga berupa denda uang bagi para pelaku ny,baik individu maupun tim yang bersangkutan.Kampanye ini telah diamini oleh semua konfederasi-konfederasi sepakbola regional yang bernaung di bawa FIFA.Di Eropa sendiri telah dibentuk badan di bawah UEFA(Konfederasi Sepakbola Eropa)yang lansung menangani kasus rasisme ini,yang diberi nama FARE(Football Anti Racism in Europe).Badan ini selain memberlakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh kampanye anti rasis lainnya,juga menjamin perlindungan bagi para pemain(khususnya yang bermain di Eropa).

Walupun telah banyak kampanye anti rasis di dunia olahraga,seperti yang di atas walaupun hanya segelintir yang saya sebutkan,tetapi hingga saat ini belum ada badan atau organisasi yang melakukan gerakan anti rasis di bidang olahraga lain diluar sepakbola.Seperti contoh kasus yang dilakukan bos F1 di atas,masalah ini belum ada tindak lanjut nya karena belum ada nya peraturan yang khusus mementingkan masalah ini.

Maka dari itu,marilah kita sebagai individu-individu yang terkait dengan dunia olahraga (walaupun tidak secara lansung) dan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi,untuk mendukung dan menggalakkan gerakan anti rasisme dalam dunia olahraga agar hak-hak kebebasan dari pada atlet-atlet atau pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia olahraga dapat terlindungi.

Selasa, 25 November 2008

Kecanduan Internet Dapat Menggangu Jiwa

Kecanduan narkoba atau minuman keras jelas harus diwaspadai . Tapi tidak banyak yang tahu bahwa kecanduan internet ternyata juga harus diwaspadai. Dr Jerald Block dari American Journal of Psychiatry baru-baru ini menulis bahwa para pecandu internet memenuhi kriteria untuk dianggap memiliki gangguan kejiwaan.

Menurut Jerald, kecanduan internet memiliki cakupan tiga hal: kecanduan judi, kecanduan pornografi, dan kecanduan komunikasi lewat teks atau chatting. Jenis kecanduan ini memiliki 4 komponen, yaitu kecanduan, penarikan diri, toleransi pada teknologi, dan adanya efek samping.

Para pecandu internet ini memiliki toleransi pada teknologi yang membuat mereka ingin selalu memiliki teknologi terbaru baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras. Sedangkan sebagai efek samping, para pecandu ini akan terasing secara sosial dan mengalami tingkat kepenatan yang tinggi akibat duduk di depan komputer yang terlalu lama.



"DISCOMGOOGOLATION, PENYAKIT KECANDUAN INTERNET"

Berdasarkan studi yang dilakukan terus menerus, kini psikolog mengungkapkan sebuah penyakit baru terkait dengan perilaku kecanduan internet. Menurut studi, para penderita terindikasi ketergantungan internet ini menyandang 'penyakit' baru dengan istilah 'Discomgoogolation'.

Istilah ini didefinisikan sebagai perasaan stress dan kegelisahan saat tak bisa segera terhubung dengan akses informasi cepat.
Discomgoogolation sendiri merupakan gabungan dari Discombobulate yang artinya frustasi atau bingung. Sementara kata 'googolation' konon diambil dari istilah googling atau mencari informasi lewat mesin pencari Google.

Kemudahan yang ditawarkan dunia broadband telah menciptakan budaya baru yaitu jawaban instan (melalui mesin cari di internet). Sebuah galaksi informasi yang hanya perlu satu kali klik, dan membuat manusia sangat tergantung.

Efek fisik yang ditimbulkan dari Discomgoogolation ini juga tak main-main. Cukup mengejutkan melihat efek stress yang dibawa penyakit ini aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet.



"Kecanduan Internet Ganggu Kesehatan dan Rumah Tangga"


Secara tidak sadar, sebagian orang menganggap internet sebagai kebutuhan primer bagi hidupnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang termasuk kedalam golongan addict atau kecanduan.

Walau kecanduan disini belum bisa didefinisikan sebagai 'penyakit', namun menurut Dr. Diane M. Wieland dari Perspectives in Psychiatric Care, kecanduan Internet dapat berdampak buruk terhadap kehidupan si pecandu.

Selama ini Wieland telah menangani beberapa pasien yang digolongkan sebagai mereka yang kecanduan Internet. "Bila dilihat dari rata-ratanya, saya pikir 5 hingga 10 persen dari keseluruhan pengguna Internet pernah mengalami kecanduan Internet," paparnya.
Menghabiskan waktu yang terlalu lama dan ke'gilaan' terhadap Internet dianggap Wieland dapat merusak hubungan seseorang dengan lingkungan keluarganya, terlebih bagi mereka yang sudah menikah. "Obsesi dan menghabiskan waktu didepan komputer dapat memberikan keretakan dalam kehidupan nyata dan bisa mengarah ke perceraian," jelas Dr. Wieland.

Hal tersebut dipaparkan Wieland menurut pengalamannya menangani mereka yang memiliki perilaku menyimpang dan merusak rumah tangganya. "Kontak di cyberspace dapat mengakibatkan gangguan bagi hubungan seseorang, misalnya dengan melakukan hubungan virtual yang mampu dijajaki hingga hubungan seks virtual (cybersex,-red)," jelas Wieland.

Kecanduan internet juga dapat mengakibatkan seseorang menunjukkan perilaku 'menagih' yang disebut dengan 'cyber shakes'. Hal itu ditunjukkan dengan keresahan yang berlebihan dikala offline dan melakukan gerakan jemari yang terlihat seperti mengetik keyboard, walaupun saat tidak didepan komputer.

Selain itu, kecanduan internet juga dianggap tidak baik bagi kehidupan sosial seseorang. Pasalnya, kecanduan Internet dapat menurunkan aktifitas sehari-hari dan menyebabkan seseorang jauh dari interaksi sosial didunia luar.